INDONESIAKU DIJAJAH LAGI

Apapun yang terjadi jangan sampai kehilangan cinta pada negeri ini - Tanah Surga

Sekitar empat atau lima tahun yang lalu, guru ips-ku di sekolah dasar berkata,
"Memang negeri kita sekarang sudah merdeka. Namun kalian sebagai generasi muda, janganlah berpangku tangan saja. Apa yang harus kalian lakukan bukan berperang, tapi belajar dengan giat. Karena Indonesia sekarang berada dalam ancaman jajahan tekhnologi. Melalui produk-produk asing yang masuk ke negara kita."

Kau harap aku mengerti arti kalimat-kalimat itu? Tentu tidak.
Aku hanya membayangkan masih dapat mengibarkan bendera merah putih saja, tentu sudah tak ada masalah.
Mana ada tekhnologi bisa menjajah kita? Omong kosong, pikirku waktu itu.

Namun ternyata itu benar-benar terjadi tahun-tahun ini. Toh ternyata kita dijajah oleh produk luar negeri.
Kenapa sih kita tidak bangga dengan negeri sendiri?
Oh tentu aku sangat bangga pada negeriku ini.
Pada alamnya yang masih alami.
Pada tari-tarian daerahnya, pada rumah-rumah adatnya, bahasa-bahasa daerahnya.
Indonesia sangatlah kaya, bukan?

Namun mengingat sisi lain dari negara kita, oh Tuhan korupsi dimana-mana.
Bedebah hidup makmur dan berjaya.
Mana Indonesia yang katanya sangat kaya?
Mana Indonesia yang katanya Tanah Surga?

Hutang kita menggunung pada negara-negara adidaya.
Rakyat kita yang melarat, hidup mengais harta bermandikan peluh namun tak dapat apa-apa.

Ini bukan yang diharapkan Bapak-Bapak Pembangun Bangsa, tentu.
Bukan, bukan seperti ini Indonesia yang diinginkannya.
Dulu, mereka rela menumpahkan darah pada bumi pertiwi demi memimpikan Indonesia yang merdeka, yang makmur jaya!
Bukan yang berserakan hutang dimana-mana.
Bukan yang rakyatnya melarat dimana-mana. Bahkan rela menjadi babu di luar negeri!

Aku bahkan tak tahu apa yang harus aku lakukan terhadap negeri ini. Apakah aku harus turun tangan atau berpangku tangan saja?
Jelas yang pertama jawabannya.
Namun apa yang bisa aku lakukan untuk negeri ini?
Sebatas mengetik bait-bait nasionalisme? Cukupkah? Tentu tidak.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Peradaban Manusia Baru : Modernisasi Daun Kelor.

Selamat!

Maaf.