Berlari&Memelukmu

Sore yang melelahkan dan bau,
karena aku harus segera mandi.

Bagaimana denganmu? Apa badanmu sudah segar kembali?

Kala senja begini, aku ingin mengatakan sesuatu.
Semoga kau membacanya.

Kawan,
Sekuat apa pun aku berteriak tidak.
Sekeras apa pun aku menggelengkan kepala.
Hatiku selalu menggangguk malu-malu.

Dan walau hal ini cukup membuatku bingung.
Aku sangat ingin memenangkan pikiranku, daripada hatiku.
Namun aku tak tahu bagaimana.

Karena setiap malam aku selalu membayangkanmu sedang belajar.
Lalu setiap pagi aku mengharapkan segera bertemu kamu.
Dan setiap bel berbunyi, ku harap kita bisa pulang bersama-sama.

Di sore hari yang hujan,
Aku berharap bisa kehujanan bersamamu.
Walau nyatanya, kita berteduh di tempat berbeda.

Ketika aku berjalan pulang,
Aku ingin sekali diantar pulang kamu.
Dan kita mengobrol, walau hanya di atas sepeda.

Pada malam saat aku mau tidur,
Rinduku selalu menagih.
Ingin menghubungimu.
Walau ku tahu ini sangat memalukan.

Lantas bagaimana pikiranku dapat menang?
Kalau sepanjang hari aku selalu berpikir perasaan.

Kemudian selama aku melihatmu,
Aku berpikir kita memang tak mungkin lagi.
Hingga kau menoleh dan tersenyum, maka aku kembali bersemu.

Ayo, buang perasaan ini jauh-jauh.
Walau hatiku merasa sayang.

Lalu, apa yang harusnya aku lakukan?
Dan kita, apa yang akan terjadi pada kita?

Kawan,
Aku merasa sangat sayang pada hubungan kita yang selalu nanggung.
Aku merasa sayang pada perasaan yang selalu hampir.

Kawan,
Tidakkah kau ingin berlari dan memelukku?
Karena aku sangat ingin melakukan itu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Peradaban Manusia Baru : Modernisasi Daun Kelor.

Selamat!

Maaf.