Sweetest Lion

Sebanyak apa pun air mata telah tumpah, Perpisahan selalu meninggalkan sakit yang sangat panjang. Kamu curang. Kamu tentu tahu aku menangis karena tak ingin berpisah. Tapi aku tak tahu kamu kenapa. Sepanjang apa pun kata yang kau ucapkan pada hari perpisahan, Selalu ada tanya yang luput dan tak mendapat jawaban. Aku selalu bertanya, "Kenapa?" Tapi aku tak pernah tahu apa yang menjadi persoalan. Dan dirimu tetap diam, tanpa aku mengerti apa yang kau pikirkan.

Kamu yang senantiasa hidup dalam tulisanku. Kamu yang senantiasa berlari di antara jari-jariku. Kamu yang tak pernah mati dalam perasaanku. Selagi aku belum jatuh kepada orang lain, aku rasa tidak ada yang salah. It still beating. For you, My specially verb-ing.

Di suatu sore yang tidak indah, Di atas aspal yang basah, dan Di antara udara yang bau tanah. Aku berhenti pada sebuah lampu merah dan menghadap ke utara. Lalu kamu lewat di ruas sebelah menuju ke selatan. Kamu tentu tau kalau aku akan berangkat les. Tapi kamu curang. Aku tidak tahu kamu mau kemana.