Postingan

Sayang,

Sayang, Kamu adalah orang yang aku cintai. Tanpa perlu aku peluk dari belakang. Karena kita bisa saling memeluk sambil berhadap-hadapan.

Yang Kusayang

Jam belum genap menunjukkan pukul empat pagi Delapan menit lagi Seperti aku yang merasa terlalu dini Untuk menulis tentangmu disini Untuk yang kusayang, Aku kaget kau datang Meski memang sengaja ku kejar Aku tetap kaget kau mau datang. Selamat pagi, salam kenal Dan selamat datang. Aku akan berusaha menjadi rumah yang nyaman untuk kamu pulang.

Selamat!

Dear, Hoping. Tiga malam ini aku mimpiin kamu. Yang membuatku patah berkeping-keping. Tapi nggak sia-sia. Karena ujungnya indah seperti ini. Ternyata, oleh-oleh keberhasilan itu datang. Tentu saja bukan untukku. Tapi aku ingin mengucapkan selamat yang tulus dan panjang. Dengan semu, tanpa berjabat tangan. Jangan bilang meskipun, karena masih yang pertama. Tapi semoga, keberhasilan ini akan disusul dengan yang berikutnya. Waktu yang dibutuhkan memang nggak sebentar. Tenaga dan pikiran juga banyak dicurahkan. Tapi disini aku ada, dengan doa. Yang semoga bisa mengantarkan pada akhir yang kamu harapkan. Kalau kata Cintya aku adalah wafer, yang patah dan meninggalkan banyak remah. Maka akan lebih banyak lagi remahnya. Karena hari ini aku patah. Aku nggak tahu, Apakah dari sekian tayangan artikel ini nanti, akankah kamu adalah salah satunya? Mungkin, kata-kata dariku bukan yang kamu tunggu. Aku cuma mau bilang selamat, dan semang

Sengaja.

Kamu adalah hati yang sengaja ku hilangkan. Agar suatu saat nanti, aku tidak kaget bila ada yang hilang. Dan ketika aku sampai pada suatu tempat yang membuat ingatanku mencumbu kamu, Aku tidak perlu heran. Karena kamu memang sudah hilang. Yang dengan sengaja tidak ku toleh saat kau ditiup angin. Yang sengaja tidak ku lihat saat kau pergi.

Seperti,

Sore kemarin, Hujannya turun ragu-ragu Seperti rinduku yang tertahan malu Langitnya berarak kelabu Seperti hatiku yang tersayat pilu Udara dingin beku Seperti kita yang saling tatap dalam bisu.

[Revisi]

Aku rindu. Tapi tak ingin bertemu. Aku ingin bertanya. Tapi tak mau tahu jawabnya. Karena dalam mimpi : Kamu hadir begitu dekat dalam pertemuan kita. Bahkan aku tak perlu tanya kenapa, karena semua baik-baik saja.

Rahasia.

Sebanyak apa pun air mata telah tumpah, Perpisahan selalu meninggalkan sakit yang sangat panjang. Kamu curang. Kamu tentu tahu aku menangis karena tak ingin berpisah. Tapi aku tak tahu kamu kenapa. Sepanjang apa pun kata yang kau ucapkan pada hari perpisahan, Selalu ada tanya yang luput dan tak mendapat jawaban. Aku selalu bertanya, "Kenapa?" Tapi aku tak pernah tahu apa yang menjadi persoalan. Dan dirimu tetap diam, tanpa aku mengerti apa yang kau pikirkan.