"Bintangku Jatuh!"

Dulu malamku selalu terisi oleh dirimu
Sesak akan bayang wajahmu
Cerah serupa sinar wajahmu
Serta tenggelam dalam bisik persahabatan kita

Dan kau yang dulu menjadi bintangku
Terima kasih atas kesediaanmu menggantung pada setiap langit malamku
Terima kasih atas kesediaanmu hadir di sampingku sampai selarut ini
Terima kasih atas kesediaanmu menerangi lelapku hingga fajar nanti


Aku hanyalah seorang sahaya yang tertarik pada sastra
Tumpukan kertas yang telah menguning
Bahkan berbait-bait tulisan yang tintanya hampir pudar
Atau bait-bait tulisan pada layar laptopku ini

Dan aku tidak sepenuhnya tahu tentang antariksa
Dan tak ingin mengetahuinya lebih lagi
Dan tak dapat memahaminya
Termasuk tak dapat memahami bintang, atau tak dapat memahami dirimu

Dalam filosofiku sendiri, bintang bisa jadi lentera malam
Selain bulan juga bintang yang menghiasi langit dengan cahyanya yang temaram
Bisa jadi penyampai salam rinduku di setiap malam
Bisa jadi pelita harapku dalam keputus asa-an

Dalam angan-angan jiwaku ini
Pernah suatu ketika bintang itu jatuh
Dan ia akan jadi pengabul harap yang paling utama
Karena semua orang mengucap harapnya ketika melihat bintang jatuh entah kemana

Diriku sendiri tak pernah melihat bintang jatuh
Barangkali hanya ada dalam dongeng
Meski demikian, tak sama halnya di dunia astronomi
Dalam buku-buku tebalnya yang berkata bahwa bintang jatuh itu ada

Ya, barangkali bintangku jatuh lagi
Namun tak sempat aku melihat caranya jatuh
Maka tak sempat kuucap harapku
Tak sempat ku ucap "Selamat Tinggalku"

Barang seorang yang lain sempat melihat bintang jatuhku
Dan ia mengucapkan harapan semu
Maka bintangku akan mengabulkannya
Dan barang sejak saat itu bintangku menjadi bintangnya

Meski tanpa dirimu mengucap permisi saja
Dan diriku yang tak juga berucap "Selamat Tinggal" atau "Sampai Jumpa"
Tak urung hatiku mempersilahkanmu pergi
Tanpa sepatah pun salam perpisahan sebelumnya

Dan sesudahnya aku benar-benar tak melihat bekasmu lagi
Karena kemudian kosong langit malamku tanpa pelita
Tak kunjung tergantikan oleh bintang-bintang lainnya
Dan barangkali kini kau lagi bersinar terang ya
Di langit yang lain, di gelap yang lain
Dan memberi temaram pada jiwa yang lain pula

Komentar

  1. Wang aku suka tulisanmu yang ini. Meski gapaham banget isinya apa wkwkw (y)

    BalasHapus
  2. itu orang yang kehilangan bintangnya mad :)

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Peradaban Manusia Baru : Modernisasi Daun Kelor.

Selamat!

LEBARAN 1434 H