KAMU (yang sama dan sederhana)

Backsound : Sepatu - Tulus

Untuk seseorang tadi siang,

Apa yang kau rasakan?
Ketika langit melintang biru.

Apa yang kau rasakan?
Ketika mentari bersinar syahdu.

Lalu apa yang kau rasakan?
Ketika langit mulai kelabu.

Kawan,
maaf aku mengharapkan turunnya hujan hanya karena ingin kehujanan bersamamu.
Maaf jika kau pulang dengan jaket yang basah.
Dan terima kasih sudah mengantarku sampai rumah.

Kawan,
apakah kau juga mengharapkan yang sama?
aku pikir bukan hanya aku, namun juga dirimu.

Aku sangat membencimu, karena masih membuatku tersenyum malu.
Dan senyummu, yang masih membuatku rindu.
Juga tawamu yang terdengar palsu, untuk gurauku yang tidak lucu.


Untuk seseorang di depanku,

Terima kasih sudah menoleh ke belakang.
Walau aku terlalu malu untuk mengulurkan tangan.
Terima kasih sudah menoleh ke belakang.
Ketika akan minum es degan.
Dan terima kasih sudah berjalan di depanku.
Serta pundakmu sebagai pegangan.

Meski ku tahu kabarmu tidak baik-baik saja.
Aku selalu berharap sebaliknya.

Dan tetaplah menjadi sosok yang sama.
Dan janganlah kau ubah senyummu.
Dan jangan kau ubah sorot matamu pula.
Karena aku akan selalu merindukannya.

Kawan,
tolong katakan padaku bila rindu ini mengganggumu.

Kawan,
tolong katakan bila aku merepotkanmu.

Maka kau hanya tidak perlu menoleh kearahku - yang selalu berada di belakangmu.

Tetaplah menjadi dirimu, yang kucintai dengan sederhana.
Meski aku, tak pernah bisa mengupload foto kita bersama.

Tetaplah menjadi kamu, yang membuat wajahku bersemu.
Meski aku, tak pernah bisa tampil berdua bersamamu.

Dan tetaplah menjadi kamu, yang sama dan sederhana.
Karena aku mencintaimu!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Peradaban Manusia Baru : Modernisasi Daun Kelor.

Selamat!

LEBARAN 1434 H