Kenapa Selalu Jatuh?

Selamat Pagi,
Selamat Hari Paskah,
Dan Selamat Libur.
Selamat Bangun Kesiangan.

Pagi ketiga di bulan keempat.
Lima belas pagi lagi menuju ulang tahunmu.
Kau ingin kado apa?

Sebenarnya aku sudah menyiapkan sesuatu.
Dan tak sabar ingin segera menunjukkannya padamu.
Tapi, kalau perasaan ini saja bisa ku tahan, berarti aku juga bisa menahan keinginanku.

Iya, aku sedang menahan hatiku.
Berusaha untuk tidak bercerita pada teman-teman.
Dan menahan senyum saat menatapmu diantara banyak orang.
Lalu juga mencoba untuk tidak terlalu berharap.
Karena tak mau memendam sakit bila jatuh.

Hubungan yang sembunyi-sembunyi saja sudah cukup.
Ketika tak ada orang yang tahu jelasnya.
Bahkan kita pun tak tahu bagaimana.

Kenapa ya rasanya aku selalu merebutmu dari yang lain?
Padahal aku tak bermaksud begitu.
Tapi rasanya aku berdosa sekali.

Dan kenapa aku selalu jatuh pada kamu?
Aku heran.
Jangan jangan kamu pakai bantuan dukun?

Kamu juga selalu menangkapku.
Lantas, bagaimana kita bisa menjadi teman?

Tapi, Temanku,
Terima kasih ya sudah sangat baik dan rela menangkapku.
Maka kalau pun kita jatuh, aku tak akan sendirian.
Ku harap kau masih bersamaku.
Walau kita jatuh.
Maka, kita dapat sakit bersama-sama dan saling menyembuhkan:)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Peradaban Manusia Baru : Modernisasi Daun Kelor.

Selamat!

Maaf.