Rindu untuk Dirimu

Sayang, malam ini hujan.
Dan kau sedang berlibur di daerah tanpa sinyal.

Sayang, udara sangat dingin.
Dan mungkin kau sedang berlindung dari hembusan angin.

Hehehe, kau lagi apa sekarang?
Aku rewel tak mengetahui kabarmu sejak tadi sore.
Padahal aku sangat ingin dikirimi foto-foto.

Meski katanya daerah pantai jarang hujan,
Aku sangat penasaran,
Apakah disana hujan?
Dan apakah kau kedinginan?

Cepatlah pulang dan balas pesan singkatku.
Aku rindu, hehe.
Aku bingung harus ngapain.
Aku bosan menonton drakor dan ingin chatting sama kamu.

Kau malam ini makan apa?
Tidur dimana?

Kalau mungkin disana tidak hujan,
Hawa hangat dan langit kemerahan,
Ku harap kau dapat tidur dengan nyaman.

Ketika kau melihat kemilau cahaya di perairan.
Bisik manja ombak lautan.
Atau rayuan lembut angin malam.
Ku harap kau sedang memikirkanku.

Dan ketika bulan hampir jatuh.
Lalu kau tertidur.
Ku harap kau masih memikirkanku.
Hehe.

Aku ingin sekali ikut kesana.
Rasanya seru membayangkan aku bermain bersamamu.
Kapan-kapan kesana lagi ya, sama aku.
Semoga kau mau!

Sayang, kau mau tidur jam berapa?
Tidurlah dengan aman.
Karena aku takut disana banyak ular.

Sayang, kau mau tidur jam berapa?
Udara semakin dingin.
Ku harap kau dapat hangat di dekat api.

Dan menu makan malammu,
Ku harap kau kenyang.

Dan besok pagi,
Ku harap kau mandi dengan segar.

Kalau kau sedang tak beratap,
Aku sedang tidak menatap langit,
Karena aku berada dalam kamar.

Tapi, kalau kau rindu.
Aku juga merindukanmu.

Sayang, masih pukul setengah sebelas.
Tapi rasanya sudah sangat malam.

Ku harap pagi cepat datang dan kau lekas pulang.
Aku akan selalu menunggumu datang.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Peradaban Manusia Baru : Modernisasi Daun Kelor.

Selamat!

Maaf.